Jumat, 16 September 2016

AL MAHALLI SYARAH MINHAJ THALIBIN (hukum memakai bejana emas dan lainnya)



 (وَيَحِلُّ اسْتِعْمَالُ كُلِّ إنَاءٍ طَاهِرٍ). (إلَّا ذَهَبًا وَفِضَّةً فَيَحْرُمُ) اسْتِعْمَالُهُ فِي الطَّهَارَةِ وَغَيْرِهَا عَلَى الرِّجَالِ وَالنِّسَاء9. وَ النَّجِسِ كَالْمُتَّخَذِ مِنْ جِلْدِ مَيْتَةٍ، فَيَحْرُمُ اسْتِعْمَالُهُ (وَكَذَا) يَحْرُمُ (اتِّخَاذُهُ) أَيْ اقْتِنَاؤُهُ (فِي الْأَصَحِّ وَيَحِلُّ) الْإِنَاءُ (الْمُمَوَّهُ) أَيْ الْمَطْلِيُّ بِذَهَبٍ أَوْ  فِضَّةٍ أَيْ يَحِلُّ اسْتِعْمَالُهُ (فِي الْأَصَحِّ) لِقِلَّةِ الْمُمَوَّهِ بِهِ ، وَالثَّانِي يَحْرُمُ لِلْخُيَلَاءِ وَكَسْرِ قُلُوبِ الْفُقَرَاءِ، وَلَوْ كَثُرَ الْمُمَوَّهُ. (وَ) يَحِلُّ الْإِنَاءُ (النَّفِيسُ) مِنْ غَيْرِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ (كَيَاقُوتٍ) أَيْ يَحِلُّ اسْتِعْمَالُهُ (فِي الْأَظْهَرِ) وَالثَّانِي يَحْرُمُ لِلْخُيَلَاءِ وَكَسْرِ قُلُوبِ الْفُقَرَاءِ.

dan halallah memakai setiap bejana yang suci untuk bersuci atau untuk yang lainnya,Kecuali bejana emas dan perak maka haram memakainya untuk bersuci dan lainnya dan bejana yang bernajis seperti yang terbuat dari kulit mayat maka haram memakainya,demikian juga haram menyimpannya pada kata yang sah,dan halallah memakai yang bercampur,maksudnya yang dilapisi dengan emas atau perak pada kata yang sah,karena sedikit campurannya,dan menurut kata yang kedua haram juga karena menimbulkan kesombongan dan meluluhkan hati si faqir,atau banyak campurannya ,Dan halal memakai bejana yang indah seperti permata yaqut pada kata yang izhar dan menurut kata yang kedua haram juga jika menimbulkan kesombongan dan meluluhkan hati si faqir,

روى البخاري (5110) ومسلم (2067) عن حذيفة بن اليمان  قال: سمعت رسول الله  يقول: " لا تلبسوا الحرير ولا الديباج، ولا تشربوا في آنية الذهب والفضة، ولا تأكلوا في صحافها، فإنها لهم في الدنيا ولنا في الآخرة ". 9
----------------------------------------
(وَمَا ضُبِّبَ) مِنْ إنَاءٍ (بِذَهَبٍ أَوْ فِضَّةٍ ضَبَّةً كَبِيرَةً لِزِينَةٍ حَرُمَ) اسْتِعْمَالُهُ (أَوْ صَغِيرَةً بِقَدْرِ الْحَاجَةِ فَلَا) يَحْرُمُ (أَوْ صَغِيرَةً لِزِينَةٍ أَوْ كَبِيرَةً لِحَاجَةٍ جَازَ فِي الْأَصَحِّ) نَظَرًا لِلصِّغَرِ وَلِلْحَاجَةِ وَمُقَابِلُهُ يُنْظَرُ إلَى الزِّينَةِ وَالْكِبَرِ (وَضَبَّةُ مَوْضِعِ الِاسْتِعْمَالِ) نَحْوَ الشُّرْبِ (كَغَيْرِهِ) فِيمَا ذُكِرَ (فِي الْأَصَحِّ) وَالثَّانِي يَحْرُمُ إنَاؤُهَا مُطْلَقًا لِمُبَاشَرَتِهَا بِالِاسْتِعْمَالِ (قُلْت: الْمَذْهَبُ تَحْرِيمُ) إنَاءِ (ضَبَّةِ الذَّهَبِ مُطْلَقًا وَاَللَّهُ أَعْلَمُ)
Dan adapun bejana yang ditempa dengan emas atau perak yaitu tempaan yang besar untuk perhiasan maka haram memakainya,tidak haram memakainya  jika kecil sekedar hajat saja atau kecil untuk perhiasan,dan jaiz hukumnya memakai yang besar untuk hajat,melihat pada kecil dan hajatnya begitu sebaliknya yaitu melihat pada perhiasan dan besarnya pula,pada kata yang sah,Dan adapun memakai  tempaan sebagai tempat untuk minuman seperti yang lainnya,menurut kata kedua mutlak haram jika berlangsungan memakainya,kata (qultu) menurut mazhab syafi’I mutlak haram memakai bejana tempaan emas, Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca terbaik meninggalkan secuil komentar ilmiah,.,.,.silahkan