Jumat, 16 September 2016

AL MAHALLI SYARAH MINHAJ THALIBIN (bab sebab-sebab berhadas )



باب أسباب الحدث

(هِيَ أَرْبَعَةٌ: أَحَدُهَا: خُرُوجُ شَيْءٍ مِنْ قُبُلِهِ) أَيْ الْمُتَوَضِّئِ كَالْبَوْلِ (أَوْ دُبُرِهِ) (إلَّا الْمَنِيَّ) فَلَا يَنْقُضُ الْوُضُوءَ كَأَنْ احْتَلَمَ النَّائِم لِأَنَّهُ يُوجِبُ الْغُسْلَ الْأَعَمَّ مِنْ الْوُضُوءِ، وَإِنَّمَا نَقَضَ الْحَيْضُ مَعَ إيجَابِهِ الْغُسْلَ (وَلَوْ انْسَدَّ مَخْرَجُهُ وَانْفَتَحَ) مَخْرَجٌ (تَحْتَ مَعِدَتِهِ) (فَخَرَجَ) مِنْهُ (الْمُعْتَادُ نُقِضَ، وَكَذَا نَادِرٌ كَدُودٍ فِي الْأَظْهَرِ) (أَوْ) انْفَتَحَ (فَوْقَهَا) الْمَعِدَةِ  (وَهُوَ) أَيْ الْأَصْلِيُّ (مُنْسَدٌّ أَوْ تَحْتَهَا وَهُوَ مُنْفَتِحٌ فَلَا) يَنْقُضُ الْخَارِجُ مِنْهُ الْمُعْتَادُ (فِي الْأَظْهَرِ)

Sebab-sebab kedatangan hadas itu 4,salah satunya keluar sesuatu dari qubul seseorang seperti baul atau dari dubur,kecuali mani karena mani tidak membinasakan wudu’ seperti mimpi basah,tapi mewajibkan mandi yang mengumumi dari wudu’,dan kalau haid membinasakan wudu’ serta mewajibkan mandi,dan jika tertutup tempat keluar sesuatu dan terbuka pada bawah tempat keluar itu seperti dibawah dubur atau qubul,maka keluarlah baul dari sana maka membatalkan ia, seperti itu pula yang langka seperti keluar ulat disana pada kata yang izhar,atau terbuka di atas tempat keluar yang biasa sedangkan yang asalnya tertutup maka membatalkan pula, Jika terbuka dibawah tapi asalnya terbuka pula dan keluar baul dari yang terbuka itu maka tidak membatalkan ia,pada kata yang izhar

 (الثَّانِي زَوَالُ الْعَقْلِ) بِنَوْمٍ أَوْ غَيْرِهِ كَجُنُونٍ أَوْ إغْمَاءٍ أَوْ سُكْرٍ  (إلَّا نَوْمَ مُمَكِّنِ مَقْعَدِهِ) أَيْ أَلْيَتَيْهِ مِنْ مَقَرِّهِ فَلَا يَنْقُضُ لِأَمْنِ خُرُوجِ شَيْءٍ فِيهِ مِنْ دُبُرِهِ وَلَا عِبْرَةَ بِاحْتِمَالِ خُرُوجِ رِيحٍ مِنْ الْقُبُلِ
(الثَّالِثُ: الْتِقَاءُ بَشَرَتَيْ الرَّجُلِ وَالْمَرْأَةِ) (إلَّا مَحْرَمًا) مَنْ حَرُمَ نِكَاحُهَا بِنَسَبٍ أَوْ رَضَاعٍ فَلَا يَنْقُضُ لَمْسُهَا (فِي الْأَظْهَرِ) لِأَنَّهَا لَيْسَتْ مَحَلًّا لِلشَّهْوَةِ، وَالثَّانِي يَنْقُضُ لِعُمُومِ النِّسَاءِ فِي الْآيَةِ،10 (وَالْمَلْمُوسُ) وَهُوَ مَنْ وَقَعَ عَلَيْهِ اللَّمْسُ رَجُلًا كَانَ أَوْ امْرَأَةً (كَلَامِسٍ) فِي انْتِقَاضِ وُضُوئِهِ (فِي الْأَظْهَرِ) لِاشْتِرَاكِهِمَا فِي لَذَّةِ اللَّمْسِ (وَلَا تَنْقُضُ صَغِيرَةٌ) أَيْ مَنْ لَمْ تَبْلُغْ حَدًّا تُشْتَهَى، (وَشَعْرٌ وَسِنٌّ وَظُفْرٌ فِي الْأَصَحِّ) لِانْتِفَاءِ الْمَعْنَى فِي لَمْسِ الْمَذْكُورَاتِ لِأَنَّ أَوَّلَهَا لَيْسَ مَحَلًّا لِلشَّهْوَةِ.

Yang kedua hilang akal sebab tidur atau lainya seperti gila atau pingsan atau mabuk,kecuali tidur yang tetap pada tempat duduknya,maksudnya tetap dibawah tempatnya maka itu tidak membatalkan  karena aman keluar sesuatu dari dubur atau keluar angin dari qubulnya,
Yang ketiga bertemu kulit laki-laki dan perempuan kecuali muhrim, yaitu mereka yang haram dinikahi sebab nasab atau sesusu maka tidak membatalkan menyentuhnya pada kata yang izhar,karena mereka tiada menimbulkan sahwat,menurut kata kedua membatalkan karena mengumumi perempuan,dan adapun orang yang terkena sentuh sama dengan yang menyentuh,yaitu yang jatuh padanya sentuhan biar ia laki-laki atau perempuan maka batal pula wudu’nya pada kata yang izhar,karena berserikat keduanya pada sentuhan,dan tidak membatalkan menyetuh anak kecil,yaitu yang tidak menimbulkan sahwat,dan begitu juga menyentuh rambut dan gigi dan kuku,karena ma’na  menyentuh yang disebutkan adalah kulit, sedangkan rambut dan kuku dan gigi tidak termasuk kulit dan tiadalah menimbulkan sahwat menyentuhnya pada kata yang sah,

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى {أَوْ لَامَسْتُمْ النِّسَاءَ}10
----------------------------------------
(الرَّابِعُ: مَسُّ قُبُلِ الْآدَمِيِّ بِبَطْنِ الْكَفِّ)  ذَكَرًا كَانَ أَوْ أُنْثَى مِنْ نَفْسِهِ أَوْ غَيْرِهِ 11 (وَكَذَا فِي الْجَدِيدِ حَلْقَةُ دُبُرِهِ) قِيَاسًا عَلَى قُبُلِهِ بِجَامِعِ النَّقْضِ بِالْخَارِجِ مِنْهُمَا،(لَا فَرْجُ بَهِيمَةٍ) أَيْ لَا يَنْقُضُ مَسُّهُ فِي الْجَدِيدِ إذْ لَا حُرْمَةَ لَهَا فِي ذَلِكَ، (وَيَنْقُضُ فَرْجُ الْمَيِّتِ وَالصَّغِيرِ وَمَحَلُّ الْجَبِّ وَالذَّكَرُ الْأَشَلُّ وَبِالْيَدِ الشَّلَّاءِ فِي الْأَصَحِّ) لِأَنَّ مَحَلَّ الْجَبِّ فِي مَعْنَى الذَّكَرِ لِأَنَّهُ أَصْلُهُ  وَلِشُمُولِ الِاسْمِ فِي غَيْرِهِ مِمَّا ذُكِرَ
Yang ke empat menyentuh qubul anak adam dengan telapak tangan,laki-laki atau perempuan ia,menyentuh qubulnya sendiri atau qubul orang lain,demikian juga keliling duburnya pada kata jadid,karena dikiaskan pada qubul karena sama membatalkan jika keluar sesuatu dari keduanya,tidak membatalkan menyentuh paraj binatang, karena tidak dihormati pada kata jadid,dan membatalkanlah paraj mayat dan anak kecil dan ujung  zakar yang akan dipotong,karena itu termasuk asal zakar juga,dan zakar yang lemas atau dengan tangan yang buntung ,pada kata yang sah.

11 حَدِيثُ التِّرْمِذِيِّ وَابْنِ حِبَّانَ  وَغَيْرِهِمَا {مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ وَفِي رِوَايَةٍ فَرْجَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ} وَالْمُرَادُ الْمَسُّ بِبَطْنِ الْكَفِّ لِحَدِيثِ ابْنِ حِبَّانَ {إذَا أَفْضَى أَحَدُكُمْ بِيَدِهِ إلَى فَرْجِهِ، وَلَيْسَ بَيْنَهُمَا سِتْرٌ وَلَا حِجَابٌ فَلْيَتَوَضَّأْ} وَالْإِفْضَاءُ لُغَةً الْمَسُّ بِبَطْنِ الْكَفّ
---------------------------------------- ِ
(وَيَحْرُمُ بِالْحَدَثِ الصَّلَاةُ) 12 (وَالطَّوَافُ) 13 (وَحَمْلُ الْمُصْحَفِ وَمَسُّ وَرَقِهِ) 14(وَكَذَا جِلْدُهُ عَلَى الصَّحِيحِ) لِأَنَّهُ كَالْجُزْءِ مِنْهُ (وَخَرِيطَةٌ وَصُنْدُوقٌ فِيهِمَا مُصْحَفٌ وَمَا كُتِبَ لِدَرْسِ قُرْآنٍ كَلَوْحٍ فِي الْأَصَحِّ) لِشَبَهِ الْأَوَّلَيْنِ الْمُعَدَّيْنِ لِلْمُصْحَفِ بِالْجِلْدِ، (وَالْأَصَحُّ حِلُّ حَمْلِهِ فِي أَمْتِعَةٍ) تَبَعًا لَهَا (وَ) فِي (تَفْسِيرٍ وَدَنَانِيرَ) وَلَوْ كَانَ الْقُرْآنُ أَكْثَرَ مِنْ التَّفْسِيرِ حَرُمَ قَطْعًا عِنْدَ بَعْضِهِمْ، وَالْمَسُّ فِي الْأَخِيرَيْنِ كَالْحَمْلِ (لَا قَلْبُ وَرَقِهِ بِعُودٍ) فَإِنَّهُ لَا يَحِلُّ فِي الْأَصَحِّ (وَ) الْأَصَحُّ (أَنَّ الصَّبِيَّ الْمُحْدِثَ لَا يُمْنَعُ) مِنْ مَسِّ الْمُصْحَفِ وَاللَّوْحِ وَحَمْلِهِمَا لِحَاجَةِ  تَعَلُّمِهِ مِنْهُمَا وَمَشَقَّةِ اسْتِمْرَارِهِ عَلَى الطَّهَارَةِ. (قُلْت: الْأَصَحُّ حِلُّ قَلْبِ وَرَقِهِ بِعُودٍ، وَبِهِ قَطَعَ الْعِرَاقِيُّونَ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ) لِأَنَّهُ لَيْسَ بِحَمْلٍ وَلَا فِي مَعْنَاهُ . وَلَوْ لَفَّ كُمَّهُ عَلَى يَدِهِ وَقَلَبَ بِهِ حَرُمَ قَطْعًا، وَقِيلَ فِيهِ وَجْهَانِ
Dan haram bagi orang yang berhadas itu shalat,dan tawaf,dan membawa mushaf qur’an dan juga menyentuh helaian mushaf dan kulit mushaf karena semua termasuk mushaf qur’an,menurut fatwa yang sahih, dan peta dan peti pada keduanya ada mushaf, dan barang yang digunakan untuk menulis Al qur’an seperti papan tulis,karena keduanya serupa dengan mushaf yang berjilid,pada kata yang sah.dan halal membawa mushaf yang ada pada harta benda dan tafsir dan uang,jika ayat Al qur’annya lebih banyak dari tafsirnya maka haram membawa atau menyentuhnya,tidak halal membalik daun mushaf dengan kayu, dan sesungguhnya anak kecil yang berhadas tidak dilarang menyentuh mushaf atau papan mushaf dan membawanya karena hajat mempelajarinya,dan sukar berkesinambungan dengan suci (kata qultu) menurut kata yang sah halal membalik daun mushaf dengan kayu,pendapat ini diputuskan oleh para ulama iraq,karena membalik itu tidak termasuk ma’na membawanya,dan jika tersusun beberapa jari tangan untuk membaliknya maka haram,dan tentang masalah ini terdapat banyak pendapat,Wallahu A’lam.
12 وَفِي الصَّحِيحَيْنِ حَدِيثُ {لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ} وَمِنْهَا صَلَاةُ الْجِنَازَةِ وَفِي مَعْنَاهَا سَجْدَةُ التِّلَاوَةِ.
13 قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الطَّوَافُ بِمَنْزِلَةِ الصَّلَاةِ إلَّا أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَلَّ فِيهِ النّ

ُ الْحَاكِمُ وَقَالَ: صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ
14 قَالَ تَعَالَى: {لَا يَمَسُّهُ إلَّا الْمُطَهَّرُونَ} هُوَ خَبَرٌ بِمَعْنَى النَّهْيِ وَالْحَمْلُ أَبْلَغُ مِنْ الْمَسِّ وَالْمُطَهَّرُ بِمَعْنَى الْمُتَطَهِّرِ ذَكَرَهُ فِي شَرْحِ الْمُهَذَّبِ


----------------------------------------
 (وَمَنْ تَيَقَّنَ طُهْرًا أَوْ حَدَثًا وَشَكَّ فِي ضِدِّهِ) هَلْ طَرَأَ عَلَيْهِ (عَمِلَ بِيَقِينِهِ)15 (فَلَوْ تَيَقَّنَهُمَا) أَيْ الطُّهْرَ وَالْحَدَثَ (وَجَهِلَ السَّابِقَ) مِنْهُمَا (فَضِدُّ مَا قَبْلَهُمَا) يَأْخُذُ بِهِ (فِي الْأَصَحِّ)
Dan adapun seseorang yang yakin ia sedang suci atau berhadas, dan ragu ia pada lawan itu yang telah berlalu baginya,maka ia mengamalkan apa yang ia yakini,jika ia yakin keduanya secara bersamaan suci atau berhadas,dan jahil ia dengan masa yang telah lalu dari keduanya maka ia harus mengambil kebalikan dari sebelum keduanya,pada kata yang sah.
15 ذَلِكَ حَدِيثُ مُسْلِمٍ {إذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا}
----------------------------------------




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca terbaik meninggalkan secuil komentar ilmiah,.,.,.silahkan