Minggu, 02 Oktober 2011

Mutiara Tauhid Bab Ma'rifat 7


Tanya: Apakah yang mendekatkan kita kepada allah?
Jawab: Yaitu anugrahnya.51)
Tanya: Mana kesudahan ma’rifat?
Jawab: Yaitu jahil akan dirinya.52) 


51) Firman Allah:
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَداً وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَاء
 "Sekiranya kalaulah bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya, niscaya tidak ada seorangpun dari kamu yang bersih (dari pada dosa) selama-lamanya(dari deki dosa dan syirik),akan tetapi Allah membersihkan siapa saja yang dikehendakinya" (An-Nuur:21 -Tafsir Thabari juz 19 hal 134) Karunia dan Ramat itu dengan istilah lain adalah Anugrah.

52) Jahil yang dimaksud disini adalah “fana” bukan bodoh,bila seseorang merenungi kebesaran Allah maka terasa baginya tidak berartilah dirinya,karena segala alam ini milik Allah dan akan kembali kepada Allah,tidak ada yang harus dibanggakan dan tidak ada yang dapat menolong kecuali Allah,tidak ada sehelai daun pun yang jatuh kebumi tampa izin Allah,tidak sehela nafaspun yang kita hirup dan hembuskan melainkan ni’mat Allah,dengan kesadaran itu maka terasa sangat hinalah diri ini,istilah itu disebut fana,,,itulah yang dilakukan ‘ulama tasawuf bahkan ada diantara mereka yang terlalu larut tenggelam dalam keadaan tafakkur itu, hingga tidak sadar apa yang diucapkannya,,,,
Dikisahkan bahwa Zun Nun Al Misri berkunjung kepondok Ibrahim Al Khawas,sedang Ibrahim Al Khawas sedang tafakkur hampa terpesona dengan keagungan Allah, dan lampu didalam pondoknya sedang mati,maka Zun Nun Al Misri mengetuk pintu setelah memberi salam dan memanggil ”adakah orang didalam,,?” Ibrahim Al Khawas menjawab: Siapakah yang engkau cari,,? Zun nun Al Misri berkata: Aku mencari sahabatku namanya Ibrahim Al Khawas,terdengar jawaban dari dalam “Ibrahim Al khawas tidak ada,Aku sedang mancari Ibrahim Al khawas”,,maka Zun Nun kembali dengan berkata”sesungguhnya sahabatku Ibrahim sedang dalam keadaan Fanabillah”.,,,
Inilah maqam fana yang tidak dimengerti keadaannya sebahagian dari orang yang tidak pernah merasakannya,Imam Al Ghazali bertutur: mustahil engkau bercerita kepada orang impontens tentang bagimana rasanya senggama itu,walau bagimanapun engkau menjelaskan/menggambarkan rasanya, niscaya ia tidak akan mengerti dengan peneranganmu selama-lamanya,walau dia seperti telah faham namun pemahamannya itu pastilah jauh dari kenyataan yang kamu terangkan,dan apabila datang orang lain menceritakan tentang rasa senggama itu kepadanya dengan gambaran yang lain,niscaya akan berubah pula pemahamannya,dan akhirnya ia ragu sendiri dalam waktu yang lama tanpa kata-kata,dengan melihat kebingungannya itu orang-orang tersenyum melihatnya,maka berubah lagi penilaiannya,dianggapnya orang-orang ini telah membohonginya dan memperolok-oloknya, dan akhirnya dia mengingkarinya (Ihya ‘Ulumuddin juz 1 hal 100 ).inilah akibat orang yang suka banyak bertanya tapi tidak mau mengamalkan apa yang telah diterangkan, yang pada akhirnya dia bingung sendiri dan mengingkarinya,semoga kita selalu dilindungi Allah dari prilaku tersebut ,Wallahu A’lamu bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca terbaik meninggalkan secuil komentar ilmiah,.,.,.silahkan