Minggu, 02 Oktober 2011

Mutiara Tauhid Bab Iman 1


Bab 3
Pertanyaan Tentang Iman
………………………..
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah Iman mereka dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal”(Al Anfal 3).

Tanya: Apa arti percaya akan Allah, dan akan Rasul, dan mana rupa percaya akan Malaikat, dan mana rupa percaya akan Kitab, dan mana rupa percaya akan Hari kemudian, dan mana rupa percaya akan Untung baik dan jahat yang datangnya dari pada Allah?
Jawab: Arti percaya akan Allah yaitu percaya akan Zat-Nya53), dan Sifat-Nya, dan Af’al-Nya dan Asma’-Nya.
Jawab: Arti percaya akan Rasul yaitu percaya akan jadi rasul,bangsanya kurayis lahir dinegri mekkah,umurnya 63 thn,berpindah kemadinah dan wafat di madinah,kuburnya dimadinah.54)
Jawab: Arti percaya akan Malaikat yaitu percaya bahwa malaikat itu dijadikan Allah ta’la bertubuh halus ,tiada ia laki-laki/perempuan dan tiada minum dan makan ,tiada bersahwat dan beranak/diperanakan dan tiada tidur/lalai.55)
Jawab: Arti percaya akan Kitab,yaitu diturunkan Allah dari langit dibawa jibril,banyaknya 104 buah kitab. 56)
Jawab: Arti percaya akan hari kemudian yaitu  hari Kiamat,berbangkit dari dalam kubur,berhimpun kepadang mahsyar ,bertimbang dosa pahala,titian syiratal mustaqim,telaga, syurga dan neraka 57)
Jawab: Arti percaya akan qadar baik dan buruk itu yaitu qadar baik adalah iman dan ta’at qadar buruk adalah kafir dan maksiat,keduanya itu dijadikan allah ta’la.58)
 ...........................................................................................................................................................................
53) Percaya akan adanya Zat Allah.sebagaimana yang telah diterangkan dalam Al Qul’an”
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ “Dia-lah Allah, Zat Yang tiada Tuhan yang Haq selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”(Al hasyr 22).disini telah disebutkan ZatNya, wajib kita percaya akan adanya Zat Allah itu, dan maha mengetahui ,maha pengasih dan penyayang itu adalah sifatNya,yang wajib pula kita mempercayainya.
Jika anda berkata : kalau begitu Allah itu ada dua jenis,pertama namaNya Zat dan kedua namaNya sifat,,,?  Kita jawab: Zat itu tidak mengandung pisah atau berpadu dengan Sifat,akan tetapi Sifat Allah itu berdiri pada ZatNya, seperti zat gula dengan sifat manisNya sebagai contoh,,,
Yang tidak percaya adanya Allah itu mempunyai sifat, adalah kaum Mu’tazilah yang dikepalai Wasil bin Atha (Wafat 131 H) dan Umar bin Ubaid (Wafat 144 H). lihat (I’tiqad Ahlussunnah wal Jama’ah hal 176karya -KH Sirajuddin Abbas).

54) Ini jawaban tertentu kepada seorang rasul yaitu nabi Muhammad saw,sedang segala nabi dan rasul itu banyaknya 315,seluruh nabi itu 8000 orang,4000 dari kalangan bani israil dan 4000 dari sekalian manusia (Tafsir jalalain).
dan arti percaya kepada rasul itu adalah percaya kepada segala apa yang dibawanya sebagai wahyu,mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya, Firman Allah :
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“Apa yang diberikan Rasul  kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (Q.S. Al-Hasyr:7)  dan FirmanNya :“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu.(Q.S. An-Nisa’:59)

55)  Firman Allah: عِبَادٌ مُكْرَمُونَ وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pengasih telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. (mempunyai anak) akan tetapi Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan.” (Al anbia’ 26).dan FirmanNya:
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلا  “Dan kalau Kami jadikan Rasul itu (dari) malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki ”.(Al an’am 9) ,,Ibnu Katsir menjelaskan:
يقول: لو أتاهم ملك ما أتاهم إلا في صورة رجل؛ لأنهم لا يستطيعون النظر إلى الملائكة من النور
“Jika malaikat-malaikat Allah itu datang kepada mereka,tidaklah datang malaikat itu kepada mereka kecuali dengan rupa seorang laki-laki,karena mereka tidak kuat melihat malaikat itu yag dijadikan daripada Nur” (Tafsir Ibnu katsir juz 3 hal 242).dalam ayat ini disebutkan malaikat itu jika diutus sebagai rasul maka Allah jadikan Ia seperti rupa laki-laki,akan tetapi malikat itu tidak laki-laki dan tidak pula perempuan,dan tidak pula banci,tidak ada jenis kelaminnya,
Percaya pada malaikat itu apa yang dibawaNya wajib hukumnya mengimaninya,

56) Diturunkan kepada segala nabi dan rasulNya,dan segala yang terdapat dalam 104 buah kitab itu telah terkumpul dalam Alqur’an isinya,beriman kepada Alqur’an berarti telah beriman pada semua kitab itu,

57)  Sebagaimana yang tedapat keterangannya dalam Alqur’an banyak sekali,dan itu semua termasuk ilmu Ghaib yang tidak dicapai ‘akal keadaannya, dan tidak bisa dideteksi dengan laboratorium atau diteliti dengan miskoroskop yang paling canggih sekalipun,dan Allah pun tidak menyuruh memikirkannya dan menelitinya,melainkan hanya wajib iman kepadanya Firman Allah:  ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ “Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,ialah mereka yang beriman pada yang Ghaib”,(Al baqarah 2).
58)  Firman Allah: “وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى “Siapa yang ditaqdirkan Allah(dapat petunjuk) maka Allah memberi petunjuk kepadanya” (Al A’la 3). وهدى للرشد والضلالة “maksudnya Allah menunjuki karena Allah ingin mencerdikannya dan  Allah tidak menunjuki maka jadilah ia sesat, Sabda Nabi:
  اِنَّ اﷲَعَزَّ وَجَلَّ قَبَضَ قَبْضَةً فَقَالَ : فِى الجّنَّةِ بِرَحْمَةِ ، وَقَبَضَ قَبْضَةً فَقَالَ فِى النَّارِ وَلاَ اُبَالِىْ .
Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla menggenggam segenggam (tanah) lalu berfirman: “Di surga karena rahmat-Ku”, dan menggenggam genggaman (lain) lalu berfirman: “Di neraka, dan Aku tidak menghiraukannya.”
(HR.Abu Ya’la di dalam Musnadnya 171/2 ,dari hadits Al-Hakam bin Sinan, dari Tsabit dari Anas secara marfu’.)
Para Mujtahid berkata: siapa yang tidak dapat petujuk Allah pastilah dia tersesat dalam ma’siat,itulah arti qadar Allah,menunjuki itu qadar baik yang disertai ridhaNya dan sayangNya, dan tidak menunjuki itu qadar buruk yang disertai marahNya dan murkaNya, dan ,(Tafsir Qurtubi Juz 20 hal 15),, Dari Ibnu umar Rasulullah bersabda:” Allah menciptakan qadar makhluk limapuluh ribu tahun sebelum diciptakan langit dan bumi”.( HR Muslim –Sahih Muslim no 2653). dari Ibnu Dailami ia berkata : “Aku datang kepada Ubay bin Ka’ab, kemudian aku katakan kepadanya : "Ada sesuatu keraguan dalam hatiku tentang masalah qadar, maka ceritakanlah kepadaku tentang suatu hadits, dengan harapan semoga Allah Subhanahu wata’ala menghilangkan keraguan itu dari hatiku”, maka ia berkata :
لو أنفقت مثل جبل أحد ذهبا ما قبله الله منك حتى تؤمن بالقدر وتعلم أن ما أصابك لم يكن ليخطـئك، وما أخطأك لم يكن ليصيبك، ولو مت على غير هذا لكنت من أهل النار
“Seandainya kamu menginfakkan emas sebesar gunung uhud, Allah tidak akan menerimanya darimu, sebelum kamu beriman kepada qadar, dan kamu meyakini bahwa apa yang telah ditakdirkan mengenai dirimu pasti tidak akan meleset, dan apa yang telah ditakdirkan tidak mengenai dirimu pasti tidak akan menimpamu, dan jika kamu mati tidak dalam keyakinan seperti ini, pasti kamu menjadi penghuni  neraka.(Al Musnad dan Sunan abu dawud dan ibnu majah)  Dan adapun mengenai Taqdir Allah itu para ‘ulama membaginya dalam 4 bagian, 1 Taqdir yang dalam Azali,2 Taqdir yang tertulis di Luh Mahfuz,3 Taqdir dalam rahim Ibu,4  Taqdir dalam kenyataan didunia,untuk jelas perincian Taqdir ini lihat (40 Masalah agama jilid 4 hal 294-karya KH Sirajuddin Abbas ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca terbaik meninggalkan secuil komentar ilmiah,.,.,.silahkan