Tanya: Mana yang dinamai Syari’at,
Thariqat dan Hakikat ?
Jawab: Yang dinamai Syari’at engkau
sembah allah, kerjakan perintahnya, jauhi larangannya,
Jawab: Yang dinamai Thariqat engkau
sembah allah dengan ilmu dan amal sekedar yang kau tau,40)
Jawab: Yang dinamai hakikat engkau
pandang allah dengan cahaya yang dipertaruhkan allah pada tengah hatimu,41)
Tanya: Apakah syari’at itu berlawanan
dengan hakikat?
Jawab: Syari’at itu tidak berlawanan
dengan hakikat,siapa yang mengata Syari’at itu berlawanan dengan hakikat maka
hukumnya kafir,karena hakikat itu adalah syari’at nabi yang batin,Syari’at itu
ilmu fatwa yaitu syari’at nabi yang zahir,sebab itu tidak boleh bercerai
syari’at dengan hakikat, karena syari’at itu tubuh hakikat itu nyawa, Isyarat Sabda
nabi: “Syari’at tampa hakikat hampa,hakikat tampa syari’at itu batal”,42)
Tanya: Mana ma’rifat hakikat (yang
sebenarnya) yang tidak dapat mengenal,43) akan dia, yang melepaskan
dari pada syirik,?
Jawab: Adapun ma’rifat(pengetahuan)
tentang hakikat itu engkau pandang allah dengan cahaya yang dipertaruhkannya
kepada hatimu, akan hakikat dirimu,dan apa yang ada pada dirimu
pandanglah itu daripada allah kepadamu,
Tanya:
Apakah itu yang daripadamu dan apa yang daripada allah kepadamu?
Jawab: Yang daripadamu adalah
hina,faqir,da’if dan lemah,itulah bagian dirimu,yang daripada allah kepadamu yaitu
kaya,mulia,kuat dan kuasa itu semua milik allah,maka fanakan muliamu kapada
mulia allah,kayamu kepada kaya allah,kuatmu kepada kuat allah,tidak satu zarrah
pun dirimu pada hakikatnya hanya semata-mata anugrah allah kepadamu,pikirkanlah
itu,adam artinya tiada dengan anugrah allah atasmu mengadakanmu,tidak karena
alat,44) maka allah akan mendatangkan ni’mat imdad yang tak
terkira,seperti memberi rizki yang dapat dirasakan
manis,asam,pahit,pedasnya,dll.
..........................................................................................................................................................................................................................
40) Adapun Istilah Syari’at dan Thariqat yaitu
berdasarkan Firman Allah dalam surat ( Al maidah 48)
جَعَلْنَا
مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا“kami jadikan pada kamu (
Mu’min ) Syari’at ( ya’ni sunnah yang akan dijalankan manusia),dan Minhaj
(ya’ni Thariqat yang wadih lagi mudah)” ( Tafsir Ibnu Katsir juz 3 hal 129).
41) Artinya Nur hidayah.Firman Allah:
أَفَمَنْ
شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ “ Siapa yang
dibukakan Allah dadanya bagi islam( tuma’ninah hatinya) maka ia telah meperoleh
Nur (hidayah) dari Tuhannya”( Az Zumar 22), (Tafsir Al Qurthubi Juz 15 hal 247)
42) Matan haditsnya seperti ini,Rasulullah
bersabda: “ Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula
menerima amal perbuatan tanpa iman”. (HR. Ath-Thabrani) dan dari Ibnu Umar
berkata, "Rasulullah saw bersabda, 'Islam dibangun di atas lima dasar: 1 Bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwa Nabi Muhammad
adalah Utusan Allah, 2 Medirikan shalat, 3 Puasa pada bulan Ramadhan,4 Membayar
zakat, 5 Naik haji jika telah mampu'"(HR. Bukhari bab ilmu no 2). Dalam
hadits sahih ini telah terkandung syari’at dan hakikat, yang disebut hakikat
adalah iman dan yang disebut syari’at adalah yang ke dua,ketiga dan keempat dan
kelima,bila telah telaksana syari’at dan hakikat itu, maka itulah yang disebut
islam yang sempurna,kalau hanya sekedar hakikat saja yaitu iman saja,tanpa mengerjakan
shalat(syari’at), maka belum sempurna islamnya,maka itu disebut batal,dan kalau
hanya mengerjakan syari’at saja tanpa hakikat(iman) maka itu disebut hampa.
Abu yazid Al Bustami berkata:”Jika kamu melihat seseorang yang
dikaruniai karamah hingga ia terbang diudara,melipat bumi,berjalan diatas
air,maka janganlah kamu tertarik padanya hingga kamu melihat ia melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan Allah dan menjalankan segala kewajiban
Syari’at”(Risalah Qusyairiyah hal 14).siapa yang mengaku ‘Alim dibidang
Thariqat atau Tasawuf atau Tauhid atau Hakikat atau Ma’rifat akan tetapi dia
tidak menjalankan syari’at maka sesungguhnya ia telah berbohong dengan apa yang
ia tuturkan.(Ihya ‘ulumuddin)
43) Tidak dapat diungkapkan dengan
kata-kata,,yang melepaskan daripada syirik adalah Tauhid.
44) Firman allah: “Dan, apa saja nikmat
yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya”
(QS. An-Nahl: 53) dan
lagi Firmannya: “kenapakah kamu kafir kepada Allah,,? Padahal kamu itu mati (tidak
ada)dulunya,kemudian Allah menghidupkanmu (mengadakan) kemudian Allah mematikanmu,kemudian
Allah menghidupkanmu tatkala berbangkit,kepada Aku lah engkau akan kembali,”(
Al Baqarah 28).Ibnu Katsir menjelaskan tentang وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا ma’nanya”sesungguhnya
kamu itu ‘adam (tiada) maka Allah mengeluarkanmu dengan mewujudkan”.(Tafsir
Ibnu Katsir juz 1hal 212), disini Allah telah menjelaskan dengan terang bahwa
Allah lah yang berkuasa segalanya dalam diri kita itulah ma’na lahaula wala quatailla
illa billa hal’aliyil ‘azim,bila Allah berkehendak menciptakan,mematikan dan
menghidupkan,dengan kesadaran dari kenyataan itu itulah awal mula perkenalan
dengan Allah.banyak dari kalangan orang awam menyelewengkan dalil ini,seperti
disaat dia melakukan dosa secara terang-terangngan dengan menda’wakan “pada
hakikatnya ini bukan aku yang berkuasa melakukannya tapi dikuasakan Allah dan dikehendakkan
Allah pada diriku karena hanya Allah yang berkuasa pada diriku”,da’waan
seperti itu jelas tergelincirnya,karena memaksa Allah melakukan apa yang
dikehendaki hawa nafsu kebinatangannya,maha suci Allah dari apa yang mereka
da’wakan,sesugguhnya Allah itulah yang berkuasa atas diri kita bukan kita
yang berkuasa atas Allah,sedang Allah yang mereka da’wakan itu bukanlah
Allah tuhannya sekalian alam,melainkan syetan yang menyamar sebagai Allah yang
mewujudkan diri dalam hatinya,karena Allah itu tidak pernah menghalalkan
apa-apa yang telah diharamkannya dan menyuruh mengerjakan apa-apa yang telah
dilarangnya, sebagaimana semua itu telah tertulis dalam kitab sucinya dan hadits
yang sahih kalam rasul utusannya, harap hati-hati menempatkan faham disini.karena
syetan itu tidak akan senang hati bila hambanya berubah menjadi hamba Allah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca terbaik meninggalkan secuil komentar ilmiah,.,.,.silahkan