Kamis, 08 September 2011

Mutiara Tauhid Bab ilmu 3


Tanya: Berapa alasan lebihnya ilmu dari harta?
Jawab: Ada 5 alasan:
1.      Harta tidak dibawa mati,tapi ilmu dibawa mati,
2.      Ilmu memberi manfa’at didunia dan di akhirat14)
3.      harta hanya bermanfaat didunia saja,seperti menafkahkannya dijalan allah.
4.      Ilmu tidak akan binasa/dicuri, tapi harta pastilah binasa,15) Harta bila dinafkahkan makin berkurang sedang ilmu bila dinafkahkan makin bertambah,
5.      Harta warisan Qarun,ilmu warisan Nabi,harta jadi beban diakhirat nanti,jika halalnya dihisab haramnya diazab,ilmu tidak demikian16) .Sabda nabi: orang faqir lima ratus tahun lebih dahulu masuk syurga dari orang kaya17)
Tanya: Mana yang dimaksud kaya disini?
Jawab: Yaitu menuntut harta yang lebih dari sekedar hajat yang memadai18)


14) Maksudnya ilmu yang bermanfa’at  Rasulullah saw bersabda:
إدَ مات الإ نسان أنقتع عمالُه إلا مِن ثلاثِِ: صدقة جاريةِ, علم ينتـفع بهِ, ولدِِصالح يدعوله 
”Apabila mati seorang insan maka putuslah segala ‘amalnya kecuali 3 perkara: 1 Sedekah jariyah, 2 ilmu yang bermanfa’at, 3 Anak yang sholeh yang berdo’a kepada Allah untuknya” ( HR, Muslim-Mukhtarul Hadits nabawi hal 18)

15) Sayidina Ali bin Abi Thalib Ra memberi nasehat kepada Kumail bin Ziyad: “wahai kumail….! Ketahuilah bahwa ilmu lebih baik dari harta,sebab ilmu akan dapat menjagamu,sementara engkau akan menjaga harta,harta akan lenyap apabila dinafkahkan,dan ilmu akan tetap suci abadi bila diberikan,hilanglah harta benda bersama hilangnya harta itu sendiri”.( Ta’limul muta’lim hal 1).

16) Firman Allah:
 لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ  “Kami(Allah)tidak menuntut (tanggung jawab) engkau tentang rizki,karena kami yang memberimu rizki” (Tha ha 132).Ibnu Jarir Al Thabari salah seorang ‘ulama tafsir dalam lingkungan mazhab Syafi’I mengatakan:”Allah memulai ayat ini dengan menyuruh Ahli bait mendirikan shalat,itu sebagai tanggung jawab kepala rumah tangga yang akan dihisab, tapi tidak dihisab  dihari akhirat nanti tentang mencukupkan harta (rizki)”,(Tafsir Thabari juz 18 hal 405).

17) Hadits Riwayat Thirmidzi dan Ahmad, maksudnya orang faqir yang berilmu (‘alim) dan orang kaya yang sibuk mengurus kekayaannya dan lalai dari menuntut ilmu.sebutan lima ratus tahun itu adalah ungakapan jarak yang begitu lama,sedang dihari akhirat tidak ada lagi hitungan hari,Seperti Allah menjadikan langit dan bumi dalam enam hari,padahal langit dan bumi baru dijadikan dan belum ada siang dan malam,bagaimanakah disebut enam hari,,,? Imam Suyuthiy berkata dalam Tafsir jaelalain: maksudnya Allah mengajari manusia mengerjakan sesuatu dengan tenang-tenang dan tidak tergesa-gesa,,,rangkaian kalimat seperti itu sudah lazim dalam dunia Islam,

18) Yang dimaksud kaya disini adalah orang yang memiliki harta yang lebih dan berlimpah, bukab menuntut harta dan bukan pula kaya hati seperti dalam Hadits nabi saw: “Kekayaan bukan banyaknya harta-benda yang dimiliki, tetapi kekayaan itu adalah kaya hati”. (HR. Bukhari),
Akan tetapi seperti yang tersebut dalam  riwayat  Dari Anas bin Malik r.a. berkata, "Ketika kami duduk dengan Nabi saw di masjid, masuklah seorang laki-laki yang mengendarai unta, lalu mendekatkan untanya ke masjid, dan mengikatnya. Kemudian ia berkata, 'Manakah di antara kalian yang bernama Muhammad?' Nabi saw sedang bertilakan di antara mereka, lalu kami katakan, Laki-laki putih yang bertilakan ini. Laki-laki itu bertanya,…. Wahai putra Abdul Muthalib, Saya menyumpahmu dengan nama Allah, apakah Allah menyuruhmu untuk mengambil zakat ini dari orang-orang kaya kita, lalu kamu bagikan kepada orang-orang fakir kita?' Beliau bersabda, Ya benar, Allah yang menyuruhku”.(HR,Bukhari-Sahih Bukhari 'bab ilmu).
Seiring keterngan Imam Nawawi  : yang disebut faqir adalah orang yang punya harta sekedar hajatnya untuk hari ini tapi tidak ada cadangan untuk besok,yang disebut miskin orang yang tidak punya harta untuk hari ini apa lagi untuk besok. (Minhaj Thalibin bab zakat).
Sedang sibuk menuntut harta pada jawaban diatas  itu ghurur (lalai) namanya, seperti yang tersebut dalam Firman Allah  “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, hingga kamu masuk ke dalam kubur” (At Takasur 1-2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca terbaik meninggalkan secuil komentar ilmiah,.,.,.silahkan