Bab 1
Pertanyaan Tentang Ilmu.
……………………
قال نبي ص م :طلب العام فريضة على كلى مسلم ومسلمة
Nabi Muhammad saw bersabda:
“Menuntut ilmu
itu fardu atas setiap muslim dan muslimat”. (HR. Ibnu Majah-dengan sanad hasan).
Tanya: Manakah ilmu yang Fardu ‘ain 1) menuntutnya?
Jawab: Ilmu yang fardu ‘ain menuntutnya
itu ada3, ilmu Usuluddin2), Fiqih3), dan Tasawuf 4).
Tanya: Apakah Had (Undang-undang) ilmu
Usul yang fardu menuntutnya,dan manakah had ilmu Fiqih yang fardu
menuntutnya,dan mana had ilmu Tasawuf yang fardu manuntutnya?
1) yang artinya Fardu untuk diri sendiri.
2) Yaitu usul agama artinya asal/pokok agama islam,karena didalamnya banyak membahas
masalah I’tiqad sebagai pondasi iman,ada yang menyebut ilmu kalam,karena
dikaitkan dengan kalam Tuhan yang menyebutkan sifat-sifatNya yang lebih dikenal
dengan sifat 20, ada juga yang menamai ilmu Tauhid,yaitu “keesaan Allah”,karena
didalamnya mengkaji tentang keesaan Allah,Imam Al Ghazali dalam Ihya
‘ulumuddin, lebih suka menyebut ilmu tauhid daripada ilmu kalam,karena ilmu
tauhid lebih mendekati ma’na daripada ilmu kalam,adajuga yang menyebut ilmu
‘aqaid yaitu ‘aqidah,karena yang banyak dibicarakan didalamnya masalah ‘aqidah
(kepercayaan).semua istilah tersebut adalah sama maksudnya yaitu Usuluddin.
3) Berbagai masalah tentang hukum syari’at
islam /peraturan dalam menjalankan amal ibadah,yang ahli dibidang fiqih itu
sepanjang sejarah islam yang termasuk ‘ulama mutaqaddimin adalah empat orang:
1. Imam Abu
Hanifah ( Imam Hanafi) lahir 80H-150H usia 70 thn,
2. Imam Malik
bin Anas ( Imam Maliki) lahir 95H-179H usia 84 thn
3. Imam
Muhammad Idris ( Imam Syafi’i) lahir 150H-204H usia 54 thn,
4. Imam Ahmad
bin Hanbal ( Imam Hanbali) lahir 164H-241H usia 77thn.
4) Asal kata صوف . yang berarti bulu
domba,yang mana pada mulanya orang-orang Tasawuf itu memakai pakaian yang
berasal dari bulu domba yang kasar dan tidak suka memakai pakaian yang mewah-mewah/bermegah-megah,maka
mereka diberi julukan nama sawuf (si bulu domba),maka dari itu
orang-orang awam mengira mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah
yaitu perhiasan,tuduhan seperti itu disebabkan kebodohannya,karena orang-orang
tasawuf tidak pernah mengharamkan perhiasan mewah,hanya “Tidak Suka” disebabkan
kezuhud-an mereka, Ada yang mengatakan asal kata itu صفة yang artinya pendopo/pondok sebuah
tempat di samping masjid madinah,karena disana mula-mula mereka bertempat,mengikuti
nabi dan meniggalkan rumahnya. Ada yang mengatakan berasal dari kalimat صف yaitu saf sembahyang ,yang mana
orang-orang Tasawuf itu bersaf-saf dihadapan allah diakhirat nanti pada saf
terdepan karena ketulusan hatinya,(KH Sirajuddin abbas 40 Masalah agama jilid 3
hal 32,)
Imam Abul Qasim Al qusyairi,imam besar Ulama Tasawuf,
berkata: istilah saf ini kurang tepat
bila dinisbatkan kepada kelompok mereka.Imam Abul Qasim Al qusyairi mengambil
istilah Tasawuf ini dari sebuah Hadits nabi saw : Diriwayatkan dari Yazid
bin Abu Ziyad dari Abu Juhaifah yang berkata: “Bahwa Rasulullah pernah
datang kepada kami yang wajahnya tampak seperti marah,lalu Bersabda:
ذهب صفوُ
الدنيا وبقي الكدر فالموت اليوم تحفةٌ لكل مسلم. “Telah
hilang “kebersihan” dunia dan tinggal keruhnya saja,maka mati pada hari
ini adalah sesuatu yang mahal bagi
setiap muslim”. (HR,Daruquthni dari Jabir,-Al kanz 15/551 no 42138 dan dari Ibnu Mas’ud dengan sanad mauquf.) dan
(Risalah Qusyairiyah bab Tasawuf ), Al Qusyairi imam besar ulama tasawuf
mengambil kalimat Tasawuf dari kata “sawuf” pada hadits diatas,yang
artinya bersih (tulus).
واضح الدلالة في فضل العلم، لأن الله تعالى لم يأمر نبيه صلى الله عليه
وسلم بطلب الازدياد من شيء إلا من العلم، والمراد بالعلم العلم الشرعي الذي يفيد معرفة
ما يجب على المكلف من أمر عباداته ومعاملاته، والعلم بالله وصفاته، وما يجب له من القيام
بأمره، وتنزيهه عن النقائض، ومدار ذلك على التفسير والحديث والفقه، وقد ضرب هذا الجامع
الصحيح في كل من الأنواع. الثلاثة بنصيب، فرضي الله عن مصنفه، وأعاننا على ما تصدينا
له من توضيحه بمنه وكرمه.
Hafiz ibnu ahjar atqalani berkata Tentang firman Allah رَبِّ زِدْنِي
عِلْما”Ya allah tambahkanlah
bagiku ilmu” Ini sebaik-baik dalil pada keafdalan ilmu,sesungguhnya Allah
Ta’ala tidak memerintahkan nabi Muhammad saw dengan menuntut tambahan daripada
sesuatupun kecuali ilmu,dan yang dimaksud adalah ilmu syari’at yang berfaedah
pada mengenal barang yang wajib atas setiap mukallaf dari mengerjakan ibadah
dan beramal kepada allah,dan ilmu billah dan tentang sifat-sifat Allah,dan apa
yang wajib baginya mendirikan dengan suruhan Allah…..(Fathul baari 1/13).
Jawab: Adapun had ilmu Usul yang fardu
manuntutnya yaitu mengetahui sekedar
yang wajib5), dan yang mustahil 6), dan yang harus7)
, bagi Tuhan Allah ‘azza wa jalla, seperti itu pula kepada Rasul 8)
dengan sekira-kira yang mengesahkan akan “Imannya”.
Jawab: Adapun had ilmu Fiqih yang
fardu ’ain menuntutnya yaitu dengan sekira-kira yang mengesahkan akan “Amalnya”,seperti
mangetahui akan segala syarat dan segala rukunnya dan yang membatalkannya9)
,
Jawab: Adapun ilmu Tasawuf yang
fardu ‘ain manuntutnya yaitu dengan sekira-kira mangetahui segala yang akan membatalkan pahala amal ibadahnya, seperti
ria,sum’ah,‘ajib,takabbur dan sebagainya yang dicela oleh syara’ 10).
5) Yang wajib bagi allah itu adalah sifatnya
yang wajib, yaitu 20 sifat yang wajib bagi Allah,yang artinya perlu
ada/pasti ada,tidaklah sama pengertiannya dengan wajib bagi manusia.
karena tidak ada yang mewajibkan kepadaNya,dan
tidak ada yang memberi pahalaNya dan tidak ada pula yang memberi Ia dosa,maha
suci Allah dari sesuatu yang mamberatkannya.(Ihya ‘ulamuddin-bab Aqaid ).
6) Mustahil artinya pasti tidak ada yaitu 20
sifat yang mustahil lawan wajib bagi allah. maha suci Allah dari
sifat-sifat cacat ( Ihya ‘ulumuddin-Bab Aqaid).
7) Harus artian dari jaiz,maksudnya boleh
ada dan boleh tidak,yaitu satu sifat yang jaiz bagi allah,adalah
menjadikan sekalian alam.(‘Aqidatus Sanusi hal 4).
8) Rasul yang dimaksud disini adalah (Muhammad
saw) (yaitu 4- sifat yang wajib bagi rasul,4- sifat yang mustahil
bagi rasul,dan 1- sifat yang jaiz bagi rasul ( ’Aqidatus sanusi hal 4 dan Fathul Majid hal
5 ). Bukan
wajib bagi semua rasul, karena sifat yang wajib bagi rasul itu siddiq,tablingh,
amanah,futunah,tidak semua rasul yang wajib ada amanah futunah baginya,seperti
Rasul Yunus As yang lari dari kaumnya karena terlambat datangnya janjian
Allah,lari itu termasuk sifat tidak amanah.
Syekh
Isa bin Abdullah Mani’ al-Hamyari,dalam lingkungan mazhab Syafi’i menjelaskan: “Aqidah
iman atau aqidah sifat 50 adalah ijma ulama dan tidak boleh dipertikaikan.
Aqidah Sifat 50 yaitu:- 20 Sifat yang wajib bagi Allah, 20 sifat yang mustahil bagi
allah, 1 sifat yang harus/jaiz bagi Allah,dan 4 sifat yang wajib bagi Nabi saw, 4 sifat yang
mustahil bagai Nabi saw, 1 sifat yang harus bagi Nabi saw,Bagi mereka yang
mempertikaikan maka pastilah ada masalah dalam aqidah mereka.seperti kata
mereka”Apakah Allah hanya memiliki 20 sifat itu saja,,?” maka Kita katakan:
Allah bersifat dengan sifat-sifat kamalat yang tidak terhitung banyaknya. 20
sifat adalah yang wajib diketahui,sementara sifat-sifat yang lain adalah
terkandung didalam 20 sifat tersebut.karena 20 sifat ini adalah
berdasarkan dalil-dalil yang qati’ (Tashih Al-Mafahim Al-’Aqadiah fi sifatul
ilahiyah hal 53).
9)
Rasulullah bersabda:
(من يرد
الله به خيرا يفقهه في الدين، وإنما أنا قاسم والله يعطي، ولن تزال هذه الأمة
قائمة على أمر الله، لا يضرهم من خالفهم، حتى يأتي أمر الله).
Dari Sai’d bin ’Afir
berkata dari Ibnu wahab dari Yunus dari Ibnu Syihab berkata:berkata Hamid bin
‘Abdul Rahman: Aku mendengar dari Mu’awiah Khatib berkata: Aku mendengar Nabi
saw bersabda: “Siapa yang dikehendaki Allah kebaikan kepadanya maka Allah
menfahamkan (faqih/fiqih) dia pada agama,dan saya hanya membagi-bagikan sedang
yang memberi (ilmu) adalah Allah, sebagian dari ummat ini akan tetap berpegang
teguh pada agama Allah,tidak ada yang dapat mempengaruhinya hingga datang
pekerjaan Allah (hari kiamat). (HR,Bukhari no 71 ) Arti..(memfaqihkannya) dalam
riwayat Al- Mustamli- dalam kalimah “Yufaqihu” adalah Yufahamu =Faham atau
pintar dibidang syari’at islam,sesuai Firman Allah:
هَؤُلاءِ الْقَوْمِ لا يَكَادُونَ
يَفْقَهُونَ حَدِيثًا ”Maka mereka itu (orang munafik)
hampir-hampir tidak “memahami”
hadits ( berita )”, (Annisa’ 78) dan (Futuhul baari jilid 1 hal 302).
10) Tasawuf mengatur dibidang hati dan akhlak,
dalam kitab Ta’limul muta’lim mengatakan : ilmu yang wajib menuntutnya itu ada
4 :1 Ilmu tauhid (ushul),2 ilmu hal yang berkaitan dengan tingkah laku
(akhlaq),3 ilmu yang berkaitan dengan gerak hati(Tasawuf),4 ilmu fiqih.
(Ta’limul muta’lim hal 1-5) Tasawuf tidak ada hubungannya dengan Filsafat
Yunani Sebagimana yang dida’wakan sebahagian orang ,ada yang mengatakan ilmu
Tasawuf itu ada kesamaan dengan filsafat,walau ada kesamaan tapi ada
bedanya,adapun filsafat bersandarkan kepada akal dan rasio,sedang Tasawuf
bersandarkan kepada Alqur’an dan Hadits.